Sarji. Dalam membuat keputusan, seorang pendidik harus mengutamakan kepentingan peserta didik berdasarkan nilai-nilai kebajikan. Keputusan yang diambil mencerminkan integritas sekolah dan nilai-nilai yang dijunjung, serta menjadi contoh bagi seluruh warga sekolah dan lingkungannya. Pendidik berperan dalam membentuk karakter dengan menjunjung nilai-nilai kebajikan universal dan memperhatikan kebutuhan setiap peserta didik. Hal ini sejalan dengan pandangan bahwa pendidikan adalah seni untuk membentuk perilaku etis pada manusia, sebagaimana dikatakan oleh Georg Wilhelm Friedrich Hegel.
Berikut pemaparan saya terkait pemaparan dari pertanyaan yang diberikan:
Bagaimana pandangan Ki Hajar Dewantara dengan Filosofi Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?
Filosofi
Pratap Triloka, yaitu:
1. Ing
Ngarso Sung Tulodho (pemimpin memberikan teladan)
2. Ing
Madya Mangunkarsa (pemimpin memberikan semangat dari tengah)
3. Tut
Wuri Handayani (pemimpin mendukung dari belakang)
Adalah dasar pendidikan di Indonesia. Filosofi ini dapat dijadikan pedoman dalam setiap pengambilan keputusan yang berpihak pada peserta didik, agar mereka bisa mengembangkan potensinya secara maksimal dan menjadi manusia yang sebaik-baiknya. Pembelajaran yang berfokus pada peserta didik sesuai dengan kodrat alam dan zaman, peserta didik juga berkontribusi pada pengembangan budaya positif di sekolah. Selain itu, pengambilan keputusan yang bertanggung jawab terhadap peserta didik juga penting. Guru harus menjadi teladan dalam setiap keputusan yang diambil, menunjukkan usaha keras dalam menjalankan Filosofi Pratap Triloka, terutama dalam membantu peserta didik untuk dapat membuat keputusan secara mandiri. Guru bertindak sebagai fasilitator yang membimbing peserta didik menuju kebahagiaan, sesuai dengan filosofi “Tut Wuri Handayani.”
Bagaimana nilai – nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip – prinsip yang kita ambil dalam pengambilan keputusan?
Guru sebagai pendidik harus memiliki nilai-nilai positif yang mampu menciptakan pembelajaran yang berpihak pada murid seperti mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, serta berpihak pada murid. Nilai-nilai tersebut akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan sesuai dengan situasi yang dihadapi dengan mempertimbangkan 3 prinsip dalam pengambilan keputusan.
Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan coaching (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkan ada pertanyaan – pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal – hal ini terntunya bisa dibantu oleh sesi coaching yang telah dibahas pada sebelumnya.
Dalam materi pengambilan keputusan yang dipelajari memiliki hubungan erat dengan kegiatan coaching (bimbingan) pada modul sebelumnya. Pada proses coaching kita membentu coachee dalam menentukan atau mengambila keputusan sedangkan pada modul ini kita merefleksikan apakah keputusan yang kita ambil dapat dipertanggungjawabkan , menjadi win-win solution ataukah justru akan menimbulkan masalah di kemudian hari. Dalam pembelajaran pengambilan keputusan ini kita diberikan panduan tentang 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengujiaan keputusan yang kita ambil.
Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial dan emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?
Kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosional sangatlah penting terutama dalam mengelola kasus dilemma etika. Guru yang memiliki kemampuan dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan memiliki kesadaran diri untuk memahami perasaan, emosi dan nilai diri senidiri, memiliki manajemen diri sehingga mampu mengelola emosi dan perilaku, memiliki kasadaran sosial sehingga mampu memahami sudut pandang dan dapat berempati dengan orang lain, memiliki keterampilan berelasi sehingga dapat berkomunikasi dengan lebih efektif, dan dapat mengambil keputusan yang bertanggungJawab. Masalah yang terkait dilema etika akan diselesaikan dengan kepala dingin dan hati yang tenang, sehingga pengambilan keputusan dapat berjalan sesuai dengan langkah yang sistematis.
Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?
Pembahasan studi kasus yang berfokus pada masalah moral atau etika mengasah empati dan simpati seorang pendidik. Pendidik yang terlatih dengan baik diharapkan mampu mengidentifikasi dan memetakan dilema etika, sehingga pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran menjadi lebih bijak. Keputusan yang diambil harus mengutamakan kepentingan peserta didik dan mengacu pada nilai-nilai kebajikan. Seorang pendidik yang mampu menganalisis permasalahan dari berbagai sudut pandang akan lebih mampu membedakan antara dilema etika dan bujukan moral. Keputusan yang diambil dalam menghadapi masalah moral dan etika dipengaruhi oleh nilai-nilai yang dianut pendidik tersebut.
Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman?
Keputusan yang tepat berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman, dan nyaman, karena keputusan tersebut sejalan dengan nilai-nilai kebajikan yang berpihak pada peserta didik dan dapat dipertanggungjawabkan.
Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?
Tantangan yang saya hadapi dalam pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus yang sifatnya dilemma etika adalah perasaan tidak enak yang timbul karena tidak dapat memuaskan semua pihak. Namun dengan berpedoman pada 4 paradigma, 3 prinsip serta mengikuti 9 langkah pengambilan keputusan dapat meminimalkan perasaan tidak nyaman dan keputusan yang saya ambil dapat diterima oleh semua pihak..
Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan peserta didik-peserta didik kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi peserta didik kita yang berbeda-beda?
Memerdekakan peserta didik memerlukan pembelajaran berdiferensiasi agar potensi setiap siswa dapat dikembangkan secara maksimal. Keputusan pengajaran harus berpihak pada peserta didik, dan guru bertindak sebagai fasilitator yang membantu mengembangkan bakat dan minat siswa. Model pembelajaran berdiferensiasi mengakomodir kebutuhan setiap siswa sesuai dengan bakat dan keahliannya.
Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan peserta didik-peserta didiknya?
Keputusan seorang pemimpin pembelajaran memiliki dampak jangka panjang maupun pendek bagi peserta didik. Oleh karena itu, pengambilan keputusan oleh seorang pendidik harus dilakukan dengan analisis dan pengujian yang mendalam agar keputusan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan.
Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan dengan modul-modul sebelumnya?
Kesimpulan
yang dapat saya ambil jika mengaitkan dengan materi sebelumnya yaitu
pengambilan keputusan sebaiknya mengacu pada :
1.
Nilai kebajikan universal
2.
Bertanggung jawab
3.
Berpihak pada murid
4. Berpedoman pada filosofi KHD dengan Patrap Trilokanya (Ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, Tut wuri handayani)
Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?
Saya cukup memahami materi pada modul ini, sehingga pada proses penerapannya sangat membantu dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Hal-hal yang menurut saya diluar dugaan bahwa ternyata dalam pengambilan keputusan bukan hanya didasarkan pada pemikiran dan pertimbangan semata, namun sangat diperlukan adanya paradigma, prinsip, dan langkah-langkah pengujian pengambilan keputusan, agar keputusan yang diambil tepat sasaran dan bermanfaat untuk orang banyak.
Bagaimana dampak mempelajari konsep ini buat Anda, perubahan apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?
Setelah
mempelajari konsep ini, perubahan terbesar yang saya alami yaitu :
1.
Berhati – hati dalam bertindak dan
mengambil keputusan.
2.
Mempunyai pola yang teratur dalam
menganalisa sebuah masalah
3. Meningkatnya empati pada diri sendiri untuk memahami permasalahan yang terjadi pada orang lain
Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?
Menurut
saya, materi pada modul 3.1 Sangat penting karena sebagai seorang individu
membuat saya berkembang menuju arah yang lebih baik dan sebagai seorang
pemimpin saya harus mampu mengambil sebuah keputusan terbaik dan bertanggung
jawab.