Rabu, 06 Juni 2012

Manfaat Tanaman Di sekitar

 
SAMBILOTOhis paniculata



Sinonim :
= Andrographis paniculata, Ness. = Justicia stricta, Lamk. = J.paniculata, Burm. = J.latebrosa, Russ.
Familia :
Acanthaceae
Nama daerah: Ki Oray, Ki Peurat, Takilo (Sunda). bidara, sadilata, sambilata,; takila (Jawa). pepaitan (Sumatra).; Chuan xin lian, yi jian xi, lan he lian (China), xuyen tam lien,; cong cong (Vietnam). kirata, mahatitka (India/Pakistan).; Creat, green chiretta, halviva, kariyat (Inggris).;
Deskripsi tanaman: Sambiloto tumbuh liar di tempat terbuka, seperti di kebun, tepi sungai, tanah kosong yang agak lernbap, atau di pekarangan. Tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 700 m dpl. Terna semusim, tinggi 50 – 90 cm, batang disertai banyak cabang berbentuk segi empat (kwadrangularis) dengan nodus yang membesar. Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berhadapan bersilang, bentuk lanset, pangkal runcing, ujung meruncing, tepi rata, permukaan atas hijau tua, bagian bawah hijau muda, panjang 2 – 8 cm, lebar 1 – 3 cm. Perbungaan rasemosa yang bercabang membentuk malai, keluar dari. ujung batang atau ketiak daun. Bunga berbibir berbentuk tabung;kecil- kecil, warnanya putih bernoda ungu. Buah kapsul berbentuk jorong, panj ang sekitar 1,5 cm, lebar 0,5 cm, pangkal dan ujung tajam, bila masak akan pecah mernbujur menjadi 4 keping-Biji gepeng, kecil-kecil, warnanya cokelat muda. Perbanyakan dengan biji atau setek batang.
Syarat Tumbuh a. Iklim · Ketinggian tempat : 1 m – 700 m di atas permukaan laut · Curah hujan tahunan : 2.000 mm – 3.000 mm/tahun · Bulan basah (di atas 100 mm/bulan): 5 bulan – 7 bulan · Bulan kering (di bawah 60 mm/bulan): 4 bulan – 7 bulan · Suhu udara : 250 C – 320 C · Kelembapan : sedang · Penyinaran : sedang b. Tanah · Tekstur : berpasir · Drainase : baik · Kedalaman air tanah : 200 cm – 300 cm dari permukaan tanah · Kedalaman perakaran : di atas 25 cm dari permukaan tanah · Kemasaman (pH) : 5,5 – 6,5 · Kesuburan : sedang – tinggi 2. Pedoman Bertanam a. Pegolahan Tanah · Buatkan lubang tanam berukuran 25 cm x 25 cm x 25 cm b. Persiapan bibit · Biji disemaikan dalam kantong plastik. c. Penanaman · Bibit ditanam pada lubang tanam yang telah disediakan dengan jarak tanam 1,5 m x 1,5 m
Bagian tanaman yang digunakan: Seluruh bagian tumbuhan
Kandungan kimia: Andrografin; Andrografoloid; Panikulin
Khasiat: Antiinflamasi; Antipiretik; Analgesik; Diuretik; Stomakik; Antibengkak
Nama simplesia: Andrographidis Herba
Resep tradisional:
Gatal-gatal
Daun sambiloto 1 g; Jahe 1 g; Ngokilo 1 g; Akar wangi 1 g, Semua bahan ditumbuk halus seperti bubuk, Diminum 3x sehari.
Kudis
Daun sambiloto segar 1 genggam; Belerang sedikit, Campuran ditumbuk hingga halus sampai rata, Dilumurkan pada kulit yang sakit; dan lakukan setiap hari hingga sembuh.
Demam digigit serangga atau binatang berbisa
Daun sambiloto 1 genggam; Air secukupnya, Dipipis, Diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir; ampas dioleskan pada tempat gigitan.
Kencing manis
Daun sambilata 25 helai; Daun kumis kucing 25 helai; Air 110 ml, Direbus sampai mendidih, Diminum 1 kali sehari 100 ml.
Radang usus bantu
Daun sambiloto; Air Secukupnya, Dipipis atau diseduh , Diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir; apabila ramuan dibuat seduhan maka diminum 1 kali sehari 100 ml.
Tifus
Daun sambiloto 17 helai; Air secukupnya, Dipipis, Diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir.
Kaki bengkak, Daun sambiloto; Air secukupnya, Dipipis hingga berbentuk pasta, Diparamkan pada kaki setiap pagi dan sore.
Seiring dengan perkembangan Zaman, pemakaian obat tradisional di Indonesia mengalami kemajuan yang sangat pesat. Saat ini obat obatan tradisional kembali dilirik masyarakat sebagai salah satu alternative pengobatan. Tanaman sambiloto sebagai salah satu bahan obat tradisional juga semakin banyak peminatnya sehingga permintaan akan sambiloto sebagai bahan ramuan semakin meningkat.
Dalam dunia pengobatan alternative, sambiloto termasuk tanaman penting yang banyak digunakan untuk mengobati berbagai penyakit. Dalam hal ini akan diutarakan berbagai khasiat dan kandungannya serta pengalaman pengalaman langsung dari penderita yang telah membuktikan sendiri keampuhan tanaman dengan sejuta khasiat ini.
Sebagian besar tanaman obat yang ada di
Indonesia tersebut belum memiliki data data pendukung sehingga calon pemakaiannya masih ragu ragu untuk mengonsumsinya. Namun akhir akhir ini beberapa penelitian mengenai obat tradisional sudah semakin banyak dilakukan, baik oleh kalangan akademis, medis, maupun instansi swasta maupun pemerintah. Dari kenyataan itu diharapkan, dari segi medis pemakaian obat tradisional memiliki dasar-dasar ilmiah yang bias dibuktikan.
Ada perbedaan mendasar yang melatarbelakangi pemakaian ramuan tradisional zaman dulu dan sekarang. Pada zaman dulu obat tradisional dikonsumsi dalam kondisi segar dan masi diolah secara sangat sederhana, selain itu tingkat konsumsi masyarakat terhadap ramuan tradisional juga masih tinggi karena saat itu belum banyak obat-obatan kimia yang diproduksi seperti sekarang.
Bagi sebagian masyarakat obat tradisional merupakan pilihan utama untuk mengatasi berbagai penyakit sementara bagi sebagian masyarakat yang lain obat tradisional menjadi pilihan alternative pengobatan. Kendala utama mengonsumsi obat tradisional adalah pasokan bahan baku yang terbatas dan proses peracikan yang dianggap merepotkan sehingga tidak jarang menimbulkan rasa males ketika akan mengomsumsinya.
Khasiat sambiloto sebagai salah satu bahan obat tradisional sudah dikenal luas semenjak zaman dulu baik oleh orang Indonesia maupun bangsa-bangsa di dunia. Popularitas sambiloto dalam dunia pengobatan tradisional tidak disangsikan karena terbukti mujarab dan mampu menyembuhkan berbagai penyakit dari yang ringan hingga yang parah dengan bahan aktif yang begitu komplet.
Secara taksonomi sambiloto dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
  • · Devisi : Angiospermae
  • · Kelas : Dicotyledonae
  • · Subkelas : Gamopetalae
  • · Ordo : Personales
  • · Famili : Achantaceae
  • · Subfamili : Achantoidae
  • · Genus : Andrographis
  • · Spesies : Andrographis Panuculata, Nees.
Manfaat dari daun sambiloto
1. Mengobati penyakit diabetes atau kencing manis
2. tifus
3. untuk mengobati gatal-gatal dan mencegah kanker
4. untuk mencegah malaria karena itu daun ini disebut juga obat anti malaria
Selain itu ternyata daun ini juga bermanfaat untuk menjaga daya tahan tubuh atau stamina. Mungkin karena itulah daun ini banyak digunakan untuk bahan jamu godokan.
Untuk tifus biasanya daun sambiloto ditambah dengan kunyit dan temulawak kemudian digodok dan air rebususannya diminumkan 3x sehari sampai yang menderita tifus sembuh. Sedangkan untuk diabetes lebih baik daun sambiloto itu dimakan atau dikunyah langsung dalam keadaan masih segar
Itulah beberapa dari banyaknya manfaat dari daun sambiloto, kegunaan dari daun khas tropis ini juga sudah mulai digunakan di luar negeri selain di Indonesia seperti beberapa Negara Eropa dan Amerika, namun untuk luar negeri, Negara yang paling banyak menggunakan daun sambiloto untuk pengobatan adalah India. Namun siapa atau negera mana pemegang hak paten daun sambiloto ini belum diketahui, akan tetapi Indonesiasudah sejak dahulu menggunakan daun ini untuk bahan pembuatan jamu kesehatan yang racikan dan resepnya asli dari nenek moyang kita diwariskan secara turun temurun.
------------------------------------------------00000000000000000------------------------------------------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda